Minggu, 08 September 2013

Routing

Perute atau penghala (bahasa Inggris: router) adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai penghalaan. Proses penghalaan terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari protokol tumpukan (stack protocol) tujuh-lapis OSI.

Fungsi

Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN). Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch merupakan suatu jalanan, dan router merupakan penghubung antar jalan. Masing-masing rumah berada pada jalan yang memiliki alamat dalam suatu urutan tertentu. Dengan cara yang sama, switch menghubungkan berbagai macam alat, dimana masing-masing alat memiliki alamat IP sendiri pada sebuah LAN.
Router sangat banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi protokol TCP/IP, dan router jenis itu disebut juga dengan IP Router. Selain IP Router, ada lagi AppleTalk Router, dan masih ada beberapa jenis router lainnya. Internet merupakan contoh utama dari sebuah jaringan yang memiliki banyak router IP. Router dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan internetwork, atau untuk membagi sebuah jaringan besar ke dalam beberapa subnetwork untuk meningkatkan kinerja dan juga mempermudah manajemennya. Router juga kadang digunakan untuk mengoneksikan dua buah jaringan yang menggunakan media yang berbeda (seperti halnya router wireless yang pada umumnya selain ia dapat menghubungkan komputer dengan menggunakan radio, ia juga mendukung penghubungan komputer dengan kabel UTP), atau berbeda arsitektur jaringan, seperti halnya dari Ethernet ke Token Ring.
Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah layanan telekomunikasi seperti halnya telekomunikasi leased line atau Digital Subscriber Line (DSL). Router yang digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah koneksi leased line seperti T1, atau T3, sering disebut sebagai access server. Sementara itu, router yang digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL disebut juga dengan DSL router. Router-router jenis tersebut umumnya memiliki fungsi firewall untuk melakukan penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan paket tersebut, meski beberapa router tidak memilikinya. Router yang memiliki fitur penapisan paket disebut juga dengan packet-filtering router. Router umumnya memblokir lalu lintas data yang dipancarkan secara broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm yang mampu memperlambat kinerja jaringan.

Jenis-jenis router

Secara umum, router dibagi menjadi dua buah jenis, yakni:
  • static router (router statis): adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statis yang di setting secara manual oleh para administrator jaringan.
  • dynamic router (router dinamis): adalah sebuah router yang memiliki dan membuat tabel routing dinamis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan dengan router lainnya.

Router versus Bridge

Cara kerja router mirip dengan bridge jaringan, yakni mereka dapat meneruskan paket data jaringan dan dapat juga membagi jaringan menjadi beberapa segmen atau menyatukan segmen-segmen jaringan. Akan tetapi, router berjalan pada lapisan ketiga pada model OSI (lapisan jaringan), dan menggunakan skema pengalamatan yang digunakan pada lapisan itu, seperti halnya alamat IP. Sementara itu, bridge jaringan berjalan pada lapisan kedua pada model OSI (lapisan data-link), dan menggunakan skema pengalamatan yang digunakan pada lapisan itu, yakni MAC address.
Lalu, kapan penggunaan bridge jaringan dilakukan dan kapan penggunakan router dilakukan? Bridge, sebaiknya digunakan untuk menghubungkan segmen-segmen jaringan yang menjalankan protokol jaringan yang sama (sebagai contoh: segmen jaringan berbasis IP dengan segmen jaringan IP lainnya). Selain itu, bridge juga dapat digunakan ketika di dalam jaringan terdapat protokol-protokol yang tidak bisa melakukan routing, seperti halnya NetBEUI. Sementara itu, router sebaiknya digunakan untuk menghubungkan segmen-segmen jaringan yang menjalankan protokol jaringan yang berebeda (seperti halnya untuk menghubungkan segmen jaringan IP dengan segmen jaringan IPX.) Secara umum, router lebih cerdas dibandingkan dengan bridge jaringan dan dapat meningkatkan bandwidth jaringan, mengingat router tidak meneruskan paket broadcast ke jaringan yang dituju. Dan, penggunaan router yang paling sering dilakukan adalah ketika kita hendak menghubungkan jaringan kita ke internet.

Senin, 26 Agustus 2013

IBM BladeCenter Layer 2/3 Gb Ethernet Switch Modules



Penjelasan IAS


Secara garis besar, Organisasi perangkat keras dari sebuah komputer terdiri atas Bus, Driver I/O, Memory Utama dan Processor. Sama halnya pada Komputer generasi pertama ini. Arsitektur Komputer IAS terdiri dari :
A. Perangkat Input/Output : Koneksi sistem dengan perangkat luar. sebagai contoh sistem user input mouse dan keyboard. Display sebagai user output.
B. CPU, yang terdiri atas Struktur ALU dan Program Control Unit.
*Control Unit:
  1. PC , Program Counter. merupakan alamat sebuah instruksi pada Processor pada rangkaian Control Unit.
  2. IR, Instruction Register. berisi kode instruksi berukuran 8 bit yang hendak dieksekusi.
  3. IBR, Instruction Buffer Register.  adalah tempat menyimpan/buffer instruksi sementara.
  4. MAR, Memory Address Register. Alamat memory register.
  5. Rangkaian Control, Berfungsi untuk menterjemahkan instruksi dari memory untuk dieksekusi.
*Aritmetic and Logic Unit
  1. MBR, Memory Buffer Register. tempat data diterima dari memory dan berisi data yang nantinya akan disimpan pada memory.
  2. ALU, operasi perhitungan ekseskusi sebuah program.
  3. Accumulator (AC) dan Multiplier Quotient (MQ), merupak tempat penyimpan sementara operand dan hasil operasi ALU.
C. Memory Utama, tempat penyimpanan sementara program dan data yang sedang digunakan ketika processor mengeksekusi program tersebut. memory disusun sebagai urutan byte yang memiliki address masing-masing. 

Desain Jaringan Antar Gedung

Hardware Yang di Butuhkan

      1     Router
      2     Swicth
      3     PC komputer
      4     Kabel jaringan
      5     Wifi Hotspot terdapat pada gedung C
 
      Konsep Perancangan

Perancangan jaringan ini menggunakan teknik bridge, dengan topologi mesh untuk di antar gedung, dan topologi star untuk dalam gedung.
Gedung A
Pada Gedung A ini ada 2 lantai, untuk tiap lantai memerlukan 2 buah switch yang mana setiap lantai memiliki jumlah host 10 buah. Pada gedung ini dibagi menjadi 2 segmen jaringan, dengan teknik subnetting Kemudian untuk konfigurasi IP kita menggunakan 192.168.101.0 /27  
Kemudian IP 192.168.101.1   dipakai untuk gateway jaringan yang terpasang pada router.

Gedung B
Pada Gedung B ini ada 2 lantai, untuk tiap lantai memerlukan 2 buah switch yang mana setiap lantai memiliki jumlah host 10 buah. Pada gedung ini dibagi menjadi 2 segmen jaringan, dengan teknik subnetting Kemudian untuk konfigurasi IP kita menggunakan 192.168.102.0 /27
Kemudian IP 192.168.102.1 dipakai untuk gateway jaringan yang terpasang pada router.

Gedung C
Pada Gedung C ini ada 2 lantai, untuk tiap lantai memerlukan 2 buah switch yang mana setiap lantai memiliki jumlah host 10 buah. Pada gedung ini dibagi menjadi 2 segmen jaringan, dengan teknik subnetting Kemudian untuk konfigurasi IP kita menggunakan 192.168.103.0 /27. Khusus lantai 1 kita menggunakan layanan wireless dan konfigurasi IP client di atur oleh DHCP.
Kemudian IP 192.168.103.1 dipakai untuk gateway jaringan yang terpasang pada router.

Gedung D
Pada Gedung D ini ada 2 lantai, untuk tiap lantai memerlukan 2 buah switch yang mana setiap lantai memiliki jumlah host 10 buah. Pada gedung ini dibagi menjadi 2 segmen jaringan, dengan teknik subnetting Kemudian untuk konfigurasi IP kita menggunakan 192.168.104.0 /27  
Kemudian IP 192.168.104.1 dipakai untuk gateway jaringan yang terpasang pada router.

Gedung E
Pada Gedung E ini ada 2 lantai, untuk tiap lantai memerlukan 2 buah switch yang mana setiap lantai memiliki jumlah host 10 buah. Pada gedung ini dibagi menjadi 2 segmen jaringan, dengan teknik subnetting Kemudian untuk konfigurasi IP kita menggunakan 192.168.105.0 /27
Kemudian IP 192.168.104.1 dipakai untuk gateway jaringan yang terpasang pada router

Kamis, 01 Agustus 2013

NCOMPUTING


Apa itu Ncomputing?
Ncomputing adalah terminal pertama di dunia yang tidak membutuhkan CPU, hard-drive, atau CD-ROM dan dapat dipergunakan sama seperti PC biasa. Dengan Ncomputing exclusive UTMA (Ultra Thin Multi-Access) teknologi, Ncomputing dapat meng-ekspansi PC anda sampai 10 terminal komputer. (sampai 30 dengan Windows Server 2003 atau 2000 Server. Unlimited terminals dengan operating sistem Linux tertentu)
Ncomputing dan Penerapan Tiap Tipe
Kelebihan Ncomputing :
  • Tidak berisik dan pengunaan listrik kecil hanya 5 watt.
  • Supports high resolution tampilan monitor.
  • Aman dan cepat.
  • Siap dan mudah digunakan.
  • Biaya lebih efektif.
  • Tidak membutuhkan perawatan.
  • Kompatibilitas.
  • Pengoperasian Windows secara Simultan.
  • Desain yang ringkas.

Kekurangan Ncomputing :
  • Harus Siap 1 PC (Komputer Server) cadangan 
  • beli adaptor cadangan (adaptor sering rusak jika terus menerus tersambung ke steker)
  • butuh PC server dengan spek yang tinggi
  • lisensi Windows tetap dihitung per unit (1 Terminal = 1 PC = 1 lisensi)
*Sumber :

OSI MODEL



OSI
  1. Pengertian OSI
OSI adalah protokol untuk menyatakan model jaringan yang melakukan interkoneksi tanpa memandang perangkat keras / “hardware” yang digunakan, sepanjang software komunikasi sesuai dengan standard. Hal ini secara tidak langsung menimbulkan modularity.
Modularity mengacu pada pertukaran protokol di level tertentu tanpa mempengaruhi atau merusak hubungan atau fungsi dari level lainnya. Dalam sebuah layer, protokol saling dipertukarkan, dan memungkinkan komunikasi terus berlangsung. Pertukaran ini berlangsung didasarkan pada perangkat keras / “hardware” dari vendor yang berbeda dan bermacam-macam alasan atau keinginan yang berbeda.
  1. Lapisan OSI
OSI terdiri dari 7 lapisan, antara lain:
    1. Physical
Bertanggung jawab atas proses data menjadi bit dan mentransfernya melalui media, seperti kabel, dan menjaga koneksi fisik antar sistem.
    1. Data Link
Menyediakan link untuk data, memaketkannya menjadi frame yang berhubungan dengan hardware kemudian diangkut melalui media komunikasi dengan kartu jaringan, mengatur komunikasi layer physical antara sistem koneksi dan penanganan error.
    1. Network
Bertanggung jawab menentukan alamat jaringan, menentukan rute yang harus diambil selama perjalanan, dan menjaga antrian trafik di jaringan. Data pada layer ini berbentuk paket.
    1. Transport
Bertanggung jawab membagi data menjadi segmen, menjaga koneksi logika “end-to-end” antar terminal, dan menyediakan penanganan error.
    1. Session
Menenutkan bagaimana dua terminal menjaga, memelihara dan mengatur koneksi, bagaimana mereka saling berhubungan satu sama lain. Koneksi layer ini disebut “session”.
    1. Presentation
Bertanggung jawab bagaimana data dikonversi dan diformat untuk transfer data. Contoh konversi format teks ASCII untuk dokumen, .gif dan JPG untuk gambar. Layer ini membentuk kode konversi, translasi data, enkripsi dan konversi.
    1. Application
Menyediakan jasa untuk aplikasi pengguna. Layer ini bertanggung jawab atas pertukaran informasi antara program komputer, seperti e-mail, dan service lain yang jalan di jaringan, seperti server printer atau aplikasi komputer lainnya.

  1. Cara kerja OSI
Ketika data ditransfer melalui jaringan, sebelumnya data tersebut harus melewati ke-tujuh layer dari satu terminal, mulai dari layer aplikasi sampai physical layer, kemudian di sisi penerima, data tersebut melewati layer aphysical sampai aplikasi. Pada saat data melewati satu layer dari sisi pengirim, maka akan ditambahkan satu “header” sedangkan pada sisi penerima “header” dicopot sesuai dengan layernya.

RISC dan CISC

A. RISC
  1. Pengertian RISC
     RISC singkatan dari Reduced Instruction Set Computer. Merupakan bagian dari arsitektur mikroprosessor, berbentuk kecil dan berfungsi untuk negeset istruksi dalam komunikasi diantara arsitekturyang lainnya.

  2. Karakteristik
  Arsitektur RISC memiliki beberapa karakteristik diantaranya :

  a. Siklus mesin ditentukan oleh waktu yang digunakan untuk mengambil dua buah operand dari register, melakukan operasi ALU, dan menyimpan hasil operasinya kedalam register, dengan demikian instruksi mesin RISC tidak boleh lebih kompleks dan harus dapat mengeksekusi secepat mikroinstruksi pada mesin-mesin CISC. Dengan menggunakan instruksi sederhana atau instruksi satu siklus hanya dibutuhkan satu mikrokode atau tidak sama sekali, instruksi mesin dapat dihardwired. Instruksi seperti itu akan dieksekusi lebih cepat dibanding yang sejenis pada yang lain karena tidak perlu mengakses penyimapanan kontrol mikroprogram saat eksekusi instruksi berlangsung.
  b. Operasi berbentuk dari register-ke register yang hanya terdiri dari operasi load dan store yang mengakses memori . Fitur rancangan ini menyederhanakan set instruksi sehingga menyederhanakan pula unit control. Keuntungan lainnya memungkinkan optimasi pemakaian register sehingga operand yang sering diakses akan tetap ada di penyimpan berkecepatan tinggi. Penekanan pada operasi register ke register merupakan hal yang unik bagi perancangan RISC.
  c. Penggunaan mode pengalamatan sederhana, hampir sama dengan instruksi menggunakan pengalamatan register,. Beberapa mode tambahan seperti pergeseran dan pe-relatif dapat dimasukkan selain itu banyak mode kompleks dapat disintesis pada perangkat lunak dibanding yang sederhana, selain dapat menyederhanakan sel instruksi dan unit kontrol.
  d. Penggunaan format-format instruksi sederhana, panjang instruksinya tetap dan disesuaikan dengan panjang word. Fitur ini memiliki beberapa kelebihan karena dengan menggunakan field yang tetap pendekodean opcode dan  pengaksesan operand register dapat dilakukan secara bersama-sama.
  
  3. Ciri-ciri
  a. Instruksi berukuran tunggal
  b. Ukuran yang umum adalah 4 byte
  c. Jumlah pengalamatan data sedikit, biasanya kurang dari 5 buah.
  d. Tidak terdapat pengalamatan tak langsung yang mengharuskan melakukan sebuah akses memori agar memperoleh alamat operand lainnya dalam memori.
  e. Tidak terdapat operasi yang menggabungkan operasi load/store dengan operasi aritmatika, seperti penambahan ke memori dan penambahan dari memori.
  f. Tidak terdapat lebih dari satu operand beralamat memori per instruksi
  g. Tidak mendukung perataan sembarang bagi data untuk operasi load/ store.
  h. Jumlah maksimum pemakaian memori manajemen bagi suatu alamat data adalah sebuah instruksi .
  i. Jumlah bit bagi integer register spesifier sama dengan 5 atau lebih, artinya sedikitnya 32 buah register integer dapat direferensikan sekaligus secara eksplisit.
  j. Jumlah bit floating point register spesifier sama dengan 4 atau lebih, artinya sedikitnya 16 register floating point dapat direferensikan sekaligus secara eksplisit.

B. CISC
  1. Pengertian CISC
     Complex instruction-set computing atau Complex Instruction-Set Computer (CISC) "Kumpulan instruksi komputasi kompleks") adalah sebuah arsitektur dari set instruksi dimana setiap instruksi akan menjalankan beberapa operasi tingkat rendah, seperti pengambilan dari memory, operasi aritmetika, dan penyimpanan ke dalam memory, semuanya sekaligus hanya di dalam sebuah instruksi. Karakteristik CISC dapat dikatakan bertolak-belakang dengan RISC.

  2. Karakteristik
  a. Sarat informasi memberikan keuntungan di mana ukuran program-program yang dihasilkan akan menjadi relatif lebih kecil, dan penggunaan memory akan semakin berkurang. Karena CISC inilah biaya pembuatan komputer pada saat itu (tahun 1960) menjadi jauh lebih hemat
  b. Dimaksudkan untuk meminimumkan jumlah perintah yang diperlukan untuk mengerjakan pekerjaan yang diberikan. (Jumlah perintah sedikit tetapi rumit) Konsep CISC menjadikan mesin mudah untuk diprogram dalam bahasa rakitan

  3. Ciri-ciri
  a. Jumlah instruksi banyak
  b. Banyak terdapat perintah bahasa mesin
  c. Instruksi lebih kompleks
C. KELEBIHAN dan KEKURANGAN
Teknologi RISC relatif masih baru oleh karena itu tidak ada perdebatan dalam menggunakan RISC ataupun CISC, karena tekhnologi terus berkembang dan arsitektur berada dalam sebuah spektrum, bukannya berada dalam dua kategori yang jelas maka penilaian yang tegas akan sangat kecil kemungkinan untuk terjadi.

Kelebihan
1. Berkaitan dengan penyederhanaan kompiler, dimana tugas pembuat kompiler untuk menghasilkan rangkaian instruksi mesin bagi semua pernyataan HLL. Instruksi mesin yang kompleks seringkali sulit digunakan karena kompiler harus menemukan kasus-kasus yang sesuai dengan konsepnya. Pekerjaan mengoptimalkan kode yang dihasilkan untuk meminimalkan ukuran kode, mengurangi hitungan eksekusi instruksi, dan meningkatkan pipelining jauh lebih mudah apabila menggunakan RISC dibanding menggunakan CISC.
2. Arsitektur RISC yang mendasari PowerPC memiliki kecenderungan lebih menekankan pada referensi register dibanding referensi memori, dan referensi register memerlukan bit yang lebih sedikit sehingga memiliki akses eksekusi instruksi lebih cepat.
3. Kecenderungan operasi register ke register akan lebih menyederhanakan set instruksi dan menyederhanakan unit kontrol serta pengoptimasian register akan menyebabkan operand-operand yang sering diakses akan tetap berada dipenyimpan berkecepatan tinggi.
4. Penggunaan mode pengalamatan dan format instruksi yang lebih sederhana.

Kekurangan
1. Program yang dihasilkan dalam bahasa simbolik akan lebih panjang (instruksinya lebih banyak).
2. Program berukuran lebih besar sehingga membutuhkan memori yang lebih banyak, ini tentunya kurang menghemat sumber daya.
3. Program yang berukuran lebih besar akan menyebabkan menurunnya kinerja, yaitu instruksi yang lebih banyak artinya akan lebih banyak byte-byte instruksi yang harus diambil.
4. Pada lingkungan paging akan menyebabkan kemungkinan terjadinya page fault lebih besar.

*Sumber : http://msgt.files.wordpress.com/2010/01/risc-cisc1.doc